بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
(Bismillahir rohmanir rohim)
Dzikir
berasal dari bahasa Arab : Zhikr mempunyai 3 arti yaitu ingat, sebut dan
ajaran. Yang dimaksud dengan kata-kata dzikir di kalangan umat Islam adalah
Dzikrullah yaitu mengingat akan Allah, menyebut akan nama Allah, mempelajari
dan membaca firman-firman Allah (Kita suci Al Qur’an).
Seluruh ayat Kitab Suci Alo-Qur’an bila kita ingat, sebuat atau pelajari itu adalah dzikir. Kita pikirkan atau pelajari kejadian langit dan bumi dan segala isinya, lalu teringat kita kepada Allah yang menciptakan dan yang mengaturnya, itu adalah dzikir. Semua itu dapat kita lakukan sedang duduk, berdiri atau berbaring. Tetapi cara yang paling hebat berdzikir itu adalah dengan melakukan sholat. Allah memerintahkan agar kita sebanyak-banyaknya mengingat Allah dengan hati, sebanyak-banyaknya pula mengingat Allah dengan lisan dan sebanyak-banyak pula melakukan sholat yang wajib dan yang sunnah.
Ingat adalah pekerjaan hati atau aqal semata, sedangkan sebut ialah mengingat dengan menurut sertakan lidah. Mengingat Allah dengan hati atau akal saja adalah baik, tetapi dengan menurut sertakan lidah atau sebutan adalah lebih baik. Berarti mengingat Allah dengan jiwa dan raga bersama-sama.
Diantara ucapan-ucapan yang sangat besar artinya bila kita ucapkan ada 5 kalimah yang didalam Al-Qur’an diberi nama “Albaqiyatush sholihatu” yaitu manfaatnya akan terus menerus tidak akan putus-putus selamanya. Di dalam hadits Rosulullah sholallahu ‘alaihi wassalam menamakan kelima kalimah itu masing masingnya amat ringan disebut lidah, tetapi amat berat timbangannya di akhirat nanti.
Seluruh ayat Kitab Suci Alo-Qur’an bila kita ingat, sebuat atau pelajari itu adalah dzikir. Kita pikirkan atau pelajari kejadian langit dan bumi dan segala isinya, lalu teringat kita kepada Allah yang menciptakan dan yang mengaturnya, itu adalah dzikir. Semua itu dapat kita lakukan sedang duduk, berdiri atau berbaring. Tetapi cara yang paling hebat berdzikir itu adalah dengan melakukan sholat. Allah memerintahkan agar kita sebanyak-banyaknya mengingat Allah dengan hati, sebanyak-banyaknya pula mengingat Allah dengan lisan dan sebanyak-banyak pula melakukan sholat yang wajib dan yang sunnah.
Ingat adalah pekerjaan hati atau aqal semata, sedangkan sebut ialah mengingat dengan menurut sertakan lidah. Mengingat Allah dengan hati atau akal saja adalah baik, tetapi dengan menurut sertakan lidah atau sebutan adalah lebih baik. Berarti mengingat Allah dengan jiwa dan raga bersama-sama.
Diantara ucapan-ucapan yang sangat besar artinya bila kita ucapkan ada 5 kalimah yang didalam Al-Qur’an diberi nama “Albaqiyatush sholihatu” yaitu manfaatnya akan terus menerus tidak akan putus-putus selamanya. Di dalam hadits Rosulullah sholallahu ‘alaihi wassalam menamakan kelima kalimah itu masing masingnya amat ringan disebut lidah, tetapi amat berat timbangannya di akhirat nanti.
- Alhamdu lillah, artinya Segala puji untuk Allah. Kalimah ini dinamai tahmid atau memuji Bertahmid artinya memuji Allah dengan mengucapkan Kalimah ini. Yaitu berterima kasih, bersyukur atau berterima kasih kepada Allah. Hadits Rosulullah sholallahu ‘alaihi wassalam menerangkan bahwa jikalau seluruh harta kekayaan di permukaan bumi ini diserahkan kepada seseorang, lalu orang itu berkata Alhamdu lillah, maka ucapan itu lebih besar manfaatnya bagi orang itu daripada seluruh harta itu. Kalimah ini mempunyai arti yang amat besar pada sisi Allah bila kita ucapkan sebagai tanda terima kepada Allah, setelah menerima nikmat Allah apapun juga. Dapat kita pahami jangan lupa mengucapkan Alhamdu lillah setiap dan sesudah minum dan makan, selesai menyelesaikan pekerjaan, setelah kembali dari perjalanan. Biasakanlah mengucapkan kalimah tahmid ini dalam hidup kita. Allah akan pasti membalas kepada kita yang selalu mengucapkan tahmid, dengan nikmat dan rahmat_Nya.
- Allahu Akabar, artinya Allah Maha Besar. Kalimah ini dinamai takbir atau membesarkan Robb. Bertakbir artinya membesarkan Robb dengan mengucapkan Kalimah ini. Kalimah ini mempunyai arti yang amat besar pada sisi Allah bila kita ucapkan sebagai tanda pengakuan dan kesadaran kita atas kebesaran Allah. Allah yang kita akui Maha Besar itu akan selalu memberikan pertolongan kepada kita yang selalu merasa lemah untuk mengatasi segala macam kesulitan dan kesusahan hidup kita. Biasakan menyebut Kalimah ini dalam hidup kita. Allah akan pasti membalas kepada kita yang selalu mengucapkan tahmid, dengan nikmat dan rahmat_Nya.
- Subhanallah, artinya Maha Suci Allah, Kalimah ini dinamai tasbih atau mensuci Allah. Bertasbih artinya mensucikan Allah dengan mengucapkan Kalimah ini. Mensucikan Allah berarti menjauhkan dan membersihkan diri kita dari anggapan-anggapan yang tidak baik terhadap Allah. Allah Maha Suci berarti tidak lemah, tidak bodoh, tidak kejam. Apapun yang terjadi didunia ini tidak ada yang menunjukkan Allah lembah, bodoh, kejam. Allahu Maha Suci dari segala sifat sifat yang tidak baik itu. Kalimah ini mempunyai arti yang amat besar pada sisi Allah bila kita ucapkan sebagai tanda pengakuan dan kesadaran kita atas kesucian Allah. Allah yang kita akui Maha Besar itu akan selalu memberikan pertolongan kepada kita yang selalu merasa lemah untuk mengatasi segala macam kesulitan dan kesusahan hidup kita. Biasakan menyebut Kalimah ini dalam hidup kita. Allah akan pasti membalas kepada kita yang selalu mengucapkan tahmid, dengan nikmat dan rahmat_Nya.
- Laa Ilaaha illallaah, artinya Tiada Robb selain Allah, Bukan Robb selain Allah. Kalimah ini dinamai tahlil atau Kalimah tauhid. Bertahlil artinya meng-Esa-kan Allah. Kalimah ini menegaskan sejelas-sejelasnya bahwa semua patung, semua manusia, semua hewan, semua tumbuhan, semua planet bukan Allah, tidak boleh dikatakan Allah, tidak pantas disembah. Robb hanya Allah, Tidak ada Robb selain Allah. Kalimah tahlil yang amat besar pada sisi Allah bila kita ucapkan sebagai tanda pengakuan dan kesadaran kita atas ke-Esa-an Allah, akan lenyap datri bathin kita perasaan syirik. Biasakan menyebut Kalimah ini dalam hidup kita. Allah akan pasti membalas kepada kita yang selalu mengucapkan tahlil, dengan nikmat dan rahmat_Nya berupa iman yang kuat.
- La haula wa la quwwata illa billah artinya, Tiada daya dan tidak kekuatan kecuali dengan Allah. Semua daya dan semua kekuatan yang ada pada diri seseorang itu pada hakikatnya adalah daya dan kekuatan Allah yang dipinjamkan Allah kepada kita. Daya dan kekuatan itu setiap waktu dapat dicabut Allah, sehingga seorang yang mulanya kuat menjadi tidak punya dan kekuatan sama sekali. Misalnya bila seorang sakit, dapat penyakit reumatik bakan lumpuh sama sekali. Kalimah ini dinamai hauqolah. Berhaula artinya menanamkan rasa berserah diri kepada Allah dengan mengucapkan Kalimah ini. Kalimah ini mempunyai arti yang amat besar pada sisi Allah bila kita ucapkan sebagai tanda pengakuan dan kesadaran kita atas kekuasaan Allah. Perasaan berserah diri atau tawakkal ini sering diartikan orang-orang yang kurang dalam pengertian tentang Robb dengan sikap apatis atau menerima saja. Yang sebenarnya perasaan tawakkal yang diajarkan agama Islam dengan perantara Al-Qur’an adalah perasaan pantang menyerah, pantang mengalah, pantang berputus asa, dalam perjuangan hidup didunia ini. Biasakan menyebut Kalimah ini dalam hidup kita. Allah akan pasti membalas kepada kita yang selalu mengucapkan tahmid, dengan nikmat dan rahmat_Nya akan memberikan kekuatan kepada kita. (Qs. Ali Imron, ayat 159)
Kepada saudara yang mendapat kesempatan membaca
tulisan ini, baik pria maupun wanita, dewasa ataupun masih muda, kami mengajak
agar saudara yang sudah mendapat kesempatan hidup sebentar di dunia ini, jangan
sampai lupa Allah. Ingati julah Allah itu, sebut-sebutlah nama_Nya.
Semoga Allah Allah subhanahu wa ta’ala kiranya berkenan memberikan peluang dan kemampuan kepada saya meneruskan uraian Dzikir pada Amar’lubai “Kajian Dzikir” Dan mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala dapat menerima tulisan ini sebagai satu ibadah dan tanda kebaktian terhadap_Nya, sehingga dapatlah hendaknya Kajian Dzikir ini membawa penulis dan pembaca lebih dekat kepada Allah. Amin.
Referensi
Buku : Mengenal Tuhan
Pengarang : Bey Arifin
Penerbit : PT. Bina Ilmu Surabaya
Tahun : 1989
Semoga Allah Allah subhanahu wa ta’ala kiranya berkenan memberikan peluang dan kemampuan kepada saya meneruskan uraian Dzikir pada Amar’lubai “Kajian Dzikir” Dan mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala dapat menerima tulisan ini sebagai satu ibadah dan tanda kebaktian terhadap_Nya, sehingga dapatlah hendaknya Kajian Dzikir ini membawa penulis dan pembaca lebih dekat kepada Allah. Amin.
Referensi
Buku : Mengenal Tuhan
Pengarang : Bey Arifin
Penerbit : PT. Bina Ilmu Surabaya
Tahun : 1989
No comments:
Post a Comment