Praktekr Istighfar
Analisa Istighfar
Sewaktu kita mengucapkan dzikir Istighfar,
katakanlah misalnya : Astaghfirullahal ‘adzim, jangan puas dengan ucapan kosong
saja, jangan puas dengan hanya menghapal saja. Mengucapkannya berulang-ulang
tanpa pengertian, tanpa pemahaman, tetapi perlu di ikuti dengan pemahaman dari
pengertian mendalam yang terkandung dalam pedoman kehidupan kita yang
dijanjikan Robb mampu membawa kebahagiaan dan kehidupan terang benderang
didunia ini sebelum akhirat yaitu Al Qur’anul Karim. Jadi tekanan disini adalah
agar kita mengerti, agar kita memahami sesuai bahasa Al Qur’an
Dalil Al Qur’an
Surah Al A’roof (7): 151
Qaala rabbi ighfir lii wali-akhii wa-adkhilnaa fii rahmatika wa-anta arhamu alrraahimiina
|
Artinya : Musa berdo'a: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah
kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara
para penyayang".
|
Petunjuk berdzikir
Lafazh dzikir Istighfar “Astaghfirullahal ‘adzim”
yang berarti Ampuni aku ya Allah yang Maha Agung
Mengucapkan kalimah Istighfar “Astaghfirullahal
‘adzim” dengan prinsip komunikasi ilahiyah, berarti kita mencoba untuk
benar-benar berbicara melalui hati di saat mengucapkan lafazh dzikir Istighfar
itu dengan menempatkan proses berpikir selayaknya dalam konteksnya masing
masing. Dalam berdzikir seperti halnya Istighfar ini, dengan proses komunikasi
Ilahiyah ada pesan yang akan disampaikan
Sebagai manusia yang dikaruniai Allah akal dan hati,
pesan dapat dirumuskan sebagai hasil kristalisasi dari pemahaman pemahaman kita
dengan segala latar belakang analisa pemikiran dan permasalahan kita masing masing
dalam konteks pengucapan lafazh Istighfar tersebut. Karenanya pada dan seiring
dengan lafazh Istighfar diucapkan ada pesan yang dirumuskan dalam hati dan
disampaikan dengan hati yang berbicara dengan Allah.
Yang penting kita terus mencoba, berbicara dengan
hati dengan lebih sempurna, berdzikir sambil berpikir dan berpikir sambil
berdzikir, melatih diri mekanisme hati dan penyampaian pesan tersebut pada
Allah Maha Pencipta. Kita selalu berusaha agar hati kita mampu berbicara dengan
lebih baik dan lebih baik lagi.
Referensi
Buku 1B : Memahami dan mendalami ajaran Al Qur’an
Pengarang : Dr.Ir. H.M. Amin Aziz
Penerbit : PT. Bangkit Jaya Insana
Tahun : 1995
No comments:
Post a Comment