بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
(Bismillahir rohmanir rohim)
Ayat Kursi (bahasa Arab: آية الكرسى ʾāyatul kursī) atau Ayat Singgasana adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah. Ayat ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab sebagai ayat paling agung dalam Al Qur'an. Isinya tentang keesaan Tuhan serta kekuasaan Tuhan yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa Ia tidak kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits berikut:
Pertama
Hadits yang diriwayatkan dari As-Sya‘bi ia berkata: “Abdullah bin Mas‘ud berkata: ‘Barang siapa membaca 10 ayat dari surah Al-Baqarah di dalam rumah, maka
setan tidak akan memasuki rumah itu di malam harinya hingga tiba pagi
hari. Kesepuluh ayat tersebut adalah 4 ayat pertama darinya; Ayat Kursi;
2 ayat sesudah Ayat Kursi; dan 3 ayat terakhir dari surah Al-Baqarah.’”
(HR. Thabrani dalam Al-Mu‘jamul Kabir [9/137/8673]). Al-Haitsami berkata dalam Majma‘uz Zawa’id [10/118]: “Hadits ini
diriwayatkan Thabrani dengan rijal shahih, hanya saja As-Sya‘bi tidak
mendengarnya langsung dari Ibnu Mas‘ud.”
Kedua
Hadits yang diriwayatkan dari Buraidah bin Hashib
Al-Aslami ia berkata: “Aku mendengar kabar bahwa Mu‘adz bin Jabal pernah
menangkap setan di zaman Rasulullah saw.. Aku pun lalu mendatanginya
dan bertanya kepadanya: ‘Aku mendengar kabar bahwa engkau pernah
menangkap setan di zaman Rasulullah saw.. Benarkah?’
Dia menjawab: ‘Ya, benar. Rasulullah saw. pernah mengumpulkan kurma
zakat padaku. Aku lalu menyimpannya di salah satu kamarku. Selanjutnya,
di setiap harinya aku mendapati kurma tersebut bekurang. Aku lalu
melaporkan hal ini kepada Rasulullah saw.. Beliau berkata kepadaku: ‘Itu
adalah kelakuan setan. Silahkan engkau mengintainya.’ Aku pun lalu
melakukan pengintaian di satu malam. Ketika sebagian waktu malam telah
berlalu, tiba-tiba muncul sesosok makhluk seperti gajah. Ketika sudah
mendekati pintu, makhluk tersebut lalu masuk melalui celah pintu, lalu
mendekati kumpulan kurma lalu memakannya.
Melihat hal itu, aku lalu mengencangkan kainku hingga separoh badan
dan selanjunya aku berucap: ‘Asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa anna
muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.’ Lantas kukatakan kepadanya: ‘Wahai
musuh Allah, kenapa engkau mendekati kurma zakat lalu memakannya?
Sementara mereka (orang-orang miskin) lebih berhak menerimanya daripada
kamu! Sungguh aku akan membawamu ke hadapan Rasulullah saw. agar beliau
membeberkan aibmu.’
Mendengar ancamanku, dia lalu berjanji untuk tidak akan mengulangi
perbuatannya. Di pagi harinya ketika aku menghadap Rasulullah saw.,
beliau bertanya: ‘Apa yang diperbuat tawananmu.’ Aku jawab: ‘Dia
berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.’ Beliau berkata: ‘Sungguh
dia bakal mengulanginya. Karenanya, silahkan kamu intai dia.’ Di malam
kedua, aku pun lalu melakukan pengintaian. Ternyata benar, dia berbuat
seperti itu lagi sehingga aku pun memperlakukannya sebagaimana kemarin.
Ketika dia berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya, aku lalu
melepaskannya.
Ketika di pagi harinya aku menghadap Rasulullah saw. untuk
memberitahukan hal tersebut, tiba-tiba seorang penyeru beliau berkata:
‘Di mana Mu‘adz?’ Selanjutnya, Nabi bertanya kepadaku: ‘Wahai Mu‘adz,
apa yang diperbuat tawananmu.’ Aku pun lalu memberitahukannya kepada
beliau. Beliau bersabda: ‘Sungguh dia bakal mengulangi perbuatannya.
Karenanya, silahkan kamu intai dia.’ Di malam ketiga, aku pun lalu
melakukan pengintaian. Ternyata benar, dia berbuat seperti itu lagi
sehingga aku pun memperlakukannya sebagaimana kemarin. Kali ini aku
katakan kepadanya: ‘Wahai musuh Allah, kamu telah berjanji 2 kali
kepadaku (namun kamu mengkhianatinya). Pada kali ketiga ini aku
benar-benar akan membawamu ke hadapan Rasulullah saw. agar beliau
membeberkan aibmu.
Dia lalu berkata: ‘Sesungguhnya aku ini adalah setan yang punya
tanggungan keluarga. Kali ini aku tidak mendatangimu kecuali dengan
memberitahukan 2 ayat. Seandainya engkau membaca salah satunya saja,
niscaya aku tidak berani datang kemari. Sesungguhnya kami berada di kota
kalian ini hingga diutusnya teman kalian (maksudnya: Nabi saw. –pen.).
Ketika telah diturunkan 2 macam ayat kepadanya, engkau bisa membuat kami
(setan) lari dari kota ini dengannya. Kami benar-benar terkena pengaruh
2 macam ayat tersebut, yang mana tidaklah keduanya dibacakan di dalam
rumah, melainkan setan tidak akan berani memasukinya. (Dia mengatakan
hal ini sampai 3 kali).’ (Dia berkata lagi:)
‘Jika engkau mau melepaskan aku, aku akan memberitahukan kedua macam
ayat tersebut kepadamu.’ Aku (Mu‘adz) berkata: ‘Boleh, kalau begitu.’
Dia lalu berkata: ‘Yaitu Ayat Kursi dan ayat terkahir dari surah
Al-Baqarah yang dimulai dari ayat: Aamanar rosuulu bimaa ungzila....
hingga akhir surah.’ Aku (Mu‘adz) pun lalu melepaskannya. Di pagi
harinya ketika aku hendak memberitahukan hal tersebut kepada Rasulullah
saw., tiba-tiba seorang penyeru beliau berkata: ‘Mana Mu‘adz bin Jabal?’
Ketika aku sudah masuk menemui beliau saw., beliau bertanya: ‘Apa yang
diperbuat tawananmu?’ Aku jawab: ‘Dia berjanji kepadaku untuk tidak
mengulangi perbuatannya (namun dia berdusta).’ Aku pun lalu
memberitahukan kepada beliau tentang apa yang dikatakan setan tersebut.
Rasulullah saw. lantas bersabda kepadaku: ‘Si jelek itu telah berkata
benar (kali ini), namun dia itu bertabiat pendusta (pada kali
lainnya).’” Muadz berkata lagi: “Sesudah itu aku pun lalu membacakan
kedua macam ayat itu pada kurma zakat tersebut, dan aku tidak lagi
mendapatinya berkurang.” (HR. Thabrani dalam Al-Mu‘jamul Kabir
[20/51/89])
Ketiga
Dalil lain yang berisi anjuran untuk membacakan Ayat Kursi
di dalam rumah agar rumah kita tidak dimasuki setan, adalah Hadits yang
diriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid bin Umair ia berkata: “Adalah Abdurrahman bin Auf jika memasuki rumahnya, dia membacakan Ayat
Kursi di semua sudut rumahnya.” (HR. Abu Ya‘la dalam Musnadnya
[13/165/7207] dan Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya [6/127/30026])
Al-Haitsami berkata dalam Majma‘uz Zawa’id [10/128]: “Hadits ini
diriwayatkan Abu Ya‘la dengan rijal tsiqah, hanya saja Abdullah bin
Ubaid bin Umair tidak mendengarnya langsung dari Ibnu Auf.”
Demikian semoga menjadi bermanfaat bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment