: بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Keutamaan Surah Al-Falaq
Ahmad meriwayatkan dari Yazid bin Abdullah bin Asy-Syukhair, dengan
status perawi shahih, ia berkata: seorang pria berkata, “Suatu ketika
kami bersama Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, sementara
orang-orang mengikuti di belakang. Dan pada waktu zhuhur tibalah saatnya Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam berhenti dan aku pun berhenti. Kemudian beliau
menghampiriku lalu menepuk pundakku seraya berkata, ‘Qul a’uudzu
birabbilfalaq’ Lalu Rasulullah Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam membacanya dan aku pun membacanya
bersama beliau. Kemudian beliau berkata kepadaku,’Qul a’uudzu
birabbinnaas’ Lalu Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam membacanya dan aku pun membacanya
bersama beliau. Setelah itu beliau beikata, ‘Jika engkau shalat, bacalah
keduanya’.”
AlBazzar meriwayatkan dari Abdullah bin Al Aslami,
dengan status perawi shahih, ia berkata, “Kami pernah bersama Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan umrah. Hingga ketika kami sampai di lembah
Waqim, tiba-tiba kabut muncul .menyelimuti sehingga kami pun tersesat
jalan. Manakala melihat hal itu, Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam berpaling menuju
kumpulan yang pekat, lalu mendudukkan untanya. Setelah itu beliau
berdiri dan berdiam beberapa lama. Beliau terus menerus sholat hingga
terbit fajar. Kemudian beliau memegang kepala untanya (mengambil tali
kekangnya), kemudian berjalan sementara Abdullah Al Aslami di samping
beliau. Lalu Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam meletakkan telapak tangannya di dadaku.
Kemudian beliau berkata, ‘Bacalah!’Aku berkata, ‘Apa yang harus aku
baca?’ Beliau menjawab, ‘Bacalah Qul huwallaahu ahad (surah Al
lkhlash)!’ Kemudian beliau berkata, “Bacalah!”. Aku berkata, ‘Apa yang
harus aku baca?’ Beliau menjawab, ‘Qul a’uudzu birabbil faloq, min
syarri maa khalaq (surah Al Falaq)’. Lalu aku membacanya hingga selesai.
Kemudian beliau berkata, ‘Bacalah!’ Aku berkata, ‘Apa yang harus aku
baca?’ Beliau menjawab, ‘Qul a’uudzu birabbinnaas" (surah An-Naas)!’ Aku
pun membaca Qul A’uudzu birabbinnaas hingga selesai. Lalu Rasulullah SAW
berkata, ‘Beginilah cara meminta perlindungan kepada Allah karena tak
ada hamba yang meminta perlindungan dapat menyamainya’.”
Sayyidatina
Aisyah menerangkan: bahwa Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam pada setiap malam apabila
hendak tidur, Beliau membaca Surat Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah
An-Nas, ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian disapukan ke
seluruh tubuh dan kepala.
Sayyidina’ Ali r.a. menerangkan: pernah Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam. digigit kala, kemudian Beliau mengambil air garam.
Dibacakan Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas laludisapukan pada anggota
badan yang digigit kala tadi.
‘Uqbah bin’ Amir menerangkan, ketika
saya sesat jalan dalam suatu perjalanan bersama dengan Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam, Beliau membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas dan akupun
disuruh Beliau juga untuk membacanya.
Barang siapa terkena penyakit
karena perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah Al-Falaq
dan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari
berturuh-turut.
Barang siapa yang takut akan godaan syaitan atau
manusia atau takut dalam kegelapan malam, atau takut kejahatan manusia,
bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.
Ahmad bin
Mani’ di dalam Musnad-nya berkata: Yusuf bin ‘Athiyah menceritakan
kepada kami, dia berkata: Harun bin Katsir menceritakankan kepada kami
dari Zaidbin Aslam dari ayahnya dari Ubai bin Ka’ab RA, dia berkata: Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam bersabda,”Siapa yang membaca mu’awwidzat (Al lkhlaash, Al
Falaq dan An-Naas), maka dia seolah-olah telah membaca semua yang
diturunkan kepada Muhammad.”
Diriwayatkan oleh Abu Daud dan
An-Nasa’i dani Uqbah bin Amir RA, ia berkata, “Suatu ketika aku
menggiring unta Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan. Lalu beliau
berkata kepadaku, ‘Wahai Uqbah, maukah engkau aku ajarkan dua surah yang
paling baik untuk dibaca?’ Beliau kemudian mengajarkankepadaku Qul
a’uudzu birabbil falaq (surah Al Falaq) dan Qul a’uudzu birabbinnaas
(surah An-Naas). [Sunan Abu Daud (1462), Sunan An-Nasa'i (21158), dan
Shahih Mustim (814)]
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Wahai Uqbah, mintalah perlindungan dengan
kedua surah tersebut, karena tidak ada orang yang meminta perlindungan
dengannya dapat menyamai ke duanya.”
Ibnu Hibban di dalam kitab
Shahihnya dan Al Hakim di dalam kitab Al Mustradrak meriwayatkan hadits
ini dengan redaksi yang semakna. Dan setelah meriwayatkan hadits ini, Al
Hakim berkata, “Sanad hadits ini shahih.”
Al Hakim disebutkan
dengan redaksi: Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam berkata,”Wahai Uqbah, bacalah Qul a’uudzu
birabbil falaq (Al Falaq), karena sesungguhnya tidak ada surah yang
engkau baca lebih disukai dan lebih diterima oleh Allah daripadanya.
Jika engkau bisa untuk tidak meninggalkannya, maka lakukanlah!”
An-Nasa’i
dan Ibnu Hibban juga di dalam kitab Shahih’nya meriwayatkan hadits yand
semakna bahwa Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam bersabda,”Bacalah wahai Jabir!” Aku
berkata, “Demi ayahmu dan ibuku; Apakah yang aku baca?” Beliau berkata,
“Qul a’uudzu birabbil falaq dan Qul a’uudzu birabbinnaas. ” Maka aku pun
membaca keduanya. Setelah itu beliau berkata, “Engkau tidak akan
membaca yang seumpama keduanya.”
Ahmad meriwayatkan hadits dari
perawi-perawi yang tsiqah dari Uqbah, dia berkata,”Suatu ketika aku
menemui Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam lalu beliau berkata kepadaku, ‘Wahai Uqbah bin
Amir, maukah engkau aku ajarkan beberapa surah yang tidak diturunkan di
dalam Taurat, Injil, Zabur, dan surah dalam Al Furqan yang sama
dengannya? Tidaklah datang satu malam pun kecuali aku membacanya, yaitu
Qul huwallaahu ahad (surah Al lkhlaash), Qul a’uudzu birabbil falaq
(surah Al Falaq), dan Qul a’uudzu birabbinnaas (surah An Naas).”
Kesimpulan keutamaan ayat ayat Al-Qur'an
Untuk
melindungi diri dari semua kejahatan kita harus menggantungkan hati
kita dan berlindung hanya kepada Allah Yang Maha Kuasa, dan membiasakan
diri membaca dzikir yang telah dicontohkan oleh Nabi shollallahu ‘alaihi
wa sallam. Hal ini adalah salah satu wujud kesempurnaan agama Islam.
Kejahatan begitu banyak pada zaman kita ini, sementara banyak umat Islam
yang tidak tahu bagaimana cara melindungi diri darinya. Adapun yang
sudah tahu banyak yang lalai, dan yang membacanya banyak yang tidak
menghayati dan menyakini.
Semua ini adalah bentuk kekurangan dalam
beragama. Andai umat Islam memahami, mengamalkan dan menghayati sunnah
ini, niscaya mereka terselamatkan dari berbagai kejahatan. Surat ini
adalah surat yang utama, dan dianjurkan dibaca setelah shalat, sebelum
dan sesudah tidur, dalam dzikir pagi dan sore, juga dalam penyembuhan.
Kita
memohon perlindungan hanya kepada Allah dari semua kejahatan secara
umum, dan beberapa hal secara khusus karena lebih sering terjadi, lebih
samar atau karena mengandung bahaya yang lebih.
Semoga Allah memudahkan kita untuk menyibukkan diri dengan do’a pada hari Arafah.
No comments:
Post a Comment