Monday, September 22, 2014

Waktu Sedih


  بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ، إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

“Tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah, Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

Shahabat yang meriwayatkan hadits itu adalah Sa’ad bin Abu Waqqash Radhiyallahu Anhu.
Seutuhnya hadits itu adalah sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam,

دَعْوَةُ ذِي النُّوْنِ إِذْ دَعَا بِهَا، وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحَوْتِ : لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ، إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ، إِلاَّ اسْتُجِيْبَ لَهُ

“Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus) yang dia baca ketika dia sedang berada dalam perut ikan adalah:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ، إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

‘Tiada Tuhan Yang berhak untuk disembah selain Engkau, Mahasuci Engkau Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim’.

Tiada seorang Muslim berdo’a dengan do’a itu dalam memohon sesuatu apa pun, melainkan akan dikabulkan baginya.”

Ungkapan دَعْوَةُ ذِي النُّوْنِ ‘Do’a Dzun Nun‘, dengan kata lain, do’anya. Dzun Nun adalah nama Nabi Yunus Alaissalam. Di antara para nabi ada sekelompok nabi yang memiliki dua nama. Seperti: Isa dan Al-Masih, Dzulkifli dan Ilyasa’, Ibrahim dan Al-Khalil, Muhammad dan Ahmad …. An-Nun adalah nama seekor ikan. Makna Dzun Nun adalah pemilik nuun.

Ungkapan إِذْ دَعَا بِهَا ‘jika seseorang berdo’a dengannya‘, dengan kata lain ketika seseorang berdo’a dengan do’a itu untuk menyeru Rabbnya, وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحَوْتِ ‘ketika dia sedang berada dalam perut ikan‘, لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ، إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ ‘tiada Ilah Yang berhak disembah selain Allah, Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim‘, yakni Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu. Sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang zalim kepada diriku sendiri.

Ungkapan فِي شَيْءٍ قَطُّ ‘dalam memohon sesuatu apa pun’, dengan kata lain, sesuatu apa pun juga. Kata قَطُّ adalah untuk masa lalu yang dinafikan. Dalam hal ini boleh juga dengan menyukunkan huruf tha dengan tasydid atau dengan dibaca ringan saja. Juga boleh dengan dhammah padanya.


At-Tirmidzi. (5/529). no. 3505: Al-Hakim dan dia menyahihkannya dan disepakati Adz-Dzahabi, (1/505). Lihat Shahih At-Tirmidzi (3/168).

Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua. Wallahu 'aklam bish showab.

No comments:

 
Blogger Templates