Friday, September 26, 2014

Urgensi Dzikrullah 2

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)

Perjalanan hidup manusia seringkali harus berhadapan dengan berbagai kendala baik yang ringan maupun berat. Setelah menghadapi berbagai kendala itu manusia terbagi menjadi dua, ada yang tetap dijalan Allah subhanahu wa ta'ala dan tidak sedikit juga yang berubah menjadi orang orang tergelincir kejalan sesat, pengakuan iman yang semula begitu mantap ternyata hanya dusta belaka setelah menghadapi ujian iman dari Allah.

Dengan demikian dzikir kepada Allah menjadi sesuatu yang amat penting, karena itu kita sangat diperintahkan oleh Allah agar banyak berdzikir kepada-Nya. Urgensi atau kepentingan lain dari dzikrullah nampak dari keutamaan-keutamaannya yang sangat berpengaruh positif pada diri orang yang berdzikir.Zikir merupakan salah satu langkah nyata untuk mendapatkan ketenangan hati jauh dari kerisauan. 

Berdzikir obat hati yang gundah gulana. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam Al-Qur’an:

الَّذِيْنَ اٰٰمَنُوْا وَتَطْمِئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ، أَلاَ بِذِكْرِ اللهِ تَطْمِئِنُّ الْقُلُوْبُ.

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah (zikir). Ingatlah, dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’du:28).

Dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. Dengan zikir hidup akan bererti dan bermakna. Bahagia dan hati lapang akan mengiringi hidup orang yang gemar berzikir. Bagi orang terus berzikir hidupnya terasa sejuk bagai embun dipagi hari. Sebaliknya, orang yang tidak berzikir kepada Allah, hatinya akan kering dan gersang. Lihatlah, bagaimana gurun pasir yang tandus dan gersang tak tampak ada kehidupan. Begitulah hati orang lupa Allah.

Orang mukmin akan sungguh-sungguh ingin mendapatkan ketentraman batin dan dalam perbuatannya 24 jam akan usahakan untuk mengingat Allah. Allah memuliakan orang yang senang mengingat Allah. Allah akan mengingat orang yang mengingat-Nya.

فَاذْكُرُوْنِيْ أَذْكُرْكُمْ : البقرة 

“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku (Allah) akan ingat kepadamu.” (QS.Al-Baqarah: 152)

Orang yang banyak mengingat Allah di sela-sela kehidupannya, berarti Allah selalu mengingatnya. Banyak mengingat Allah, berarti banyak merasakan kedamaian. Sering lupa Allah, sering merasakan kerisauan. Jika ingat Allah saat shalat saja, maka diluar shalat batinnya sering dilanda kegelisahan. Jika ingat Allah saat tertimpa musibah, dikala hidup lapang dia lupa Allah. Memang, ingat Allah merupakan hidayah Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang terpilih. Karena itu, sering kita jumpai ada orang yang sama sekali dalam hidupnya tidak ingat Allah dan mengenal-Nya. Orang yang tidak pernah mengingat Allah atau tidak mengenal Allah, sungguh seberapa banyak harta yang dimilikinya, setinggi apapun derajatnya di sisi manusia, dan sehebat apapun dia niscaya hidupnya akan dihantui oleh kecemasan dan kegelisan.

Menurut firtahnya setiap orang mendambakan ketentraman dan kedamaian batin. Tak ingin hidup selalu diliputi kerisauan. Kegundahan seringkali dialami oleh manusia, termasuk mereka yang mengaku muslim, kegundahan hati itu bisa berakibat pada sikap dan prilaku negatif, karena baik buruknya seseorang sangat erat kaitannya dengan kondisi hatinya. Untuk mencapai ketenangan batin apapun dilakukannya. Memperoleh ketentraman batin bukan hal yang tidak mungkin. Siapapun mempunyai peluang untuk memperoleh ketentraman batin. Allah subhanahu wa ta'ala mengajarkan hamba-hamba-Nya agar gemar berzikir. 

Karena begitu penting dzikir dalam kehidupan kita sebagai muslim, maka Rosulullah tidak hanya mengajarkan agar kita berdzikir yang banyak tapi juga Rosulullahu sholallahu 'alaihi wasallam mencontohkan dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian, semoga bermanfaat bagi kita semua. Wallahu 'aklam.

No comments:

 
Blogger Templates