بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Bismillah. Diantara doa yang sering dipanjatkan oleh Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأثَمِ وَالـمَـغْــرَمِ
Allahumma innii a’uudzu bika minal ma’tsami wal maghromi. Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang.”
Ada seorang sahabat bertanya kepada beliau: “Wahai Rasulullah,
mengapa engkau sering memohon perlindungan kepada Allah dari lilitan
hutang dengan membaca doa di atas?”
Beliau menjawab:
إن الرجل إذا غرم حدث فكذب ووعد فأخلف
Artinya: “Sesungguhnya apabila seseorang terlilit hutang, jika dia
berbicara, maka (biasanya) dia berdusta. Dan jika dia berjanji, maka
(biasanya) dia ingkari.” (HR. Al-Bukhari no. 798).
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ، إِنَّمَا جَزَاءُ السَّلَفِ الْحَمْدُ وَاْلأَدَاءِ
“Semoga Allah
memberikan berkah kepadamu dalam keluarga dan hartamu. Sesungguhnya
balasan meminjamkan adalah pujian dan pembayaran.”
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abdullah bin Abu Rabi’ah Radhiyallahu Anhu.
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ
وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ
الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dan keluh-kesah dan rasa sedih, dan kelemahan
dan kemalasan, dan sifat bakhil dan penakut, dari belitan hutang dan
para penindas yang menagih(ku).”
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu. Disebutkan di bagian awal hadits ini ucapan Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu,
فَكُنْتُ أَخْدُمُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كُلَّمَا نَزَلَ، فَكُنْتُ أَسْمَعُهُ يُكْثِرُ أَنْ يَقُوْلَ …..
“Maka aku banyak berbakti kepada Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam setiap kali beliau turun. Sehingga aku banyak mendengar beliau mengucapkan …”
اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah, cukupilah
aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram.
Kayakanlah aku dengan kenikmatan-Mu (hingga aku tidak minta kepada)
selain-Mu.”
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu. Disebutkan di bagian awalnya,
أَنَّ
مُكَاتَبًا جَاءَ عَلِيًّا فَقَالَ: إِنِّي عَجَزْتُ عَنْ كِتَابَتِي
فَأَعِنِّي، قَالَ عَلِيٌّ رضي الله عنه: أَلاَ عَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ
عَلِّمَنِيْهِنَّ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، لَوْ كَانَ عَلَيْكَ
مِثْلُ جَبَلِ صِيْرٍ دَيْنًا أَدَّاهُ اللهُ عَنْكَ، قَالَ: قُلْ ….
“Bahwa seorang mukatab
(budak yang dijanjikan merdeka dengan membayar sejumlah harta) datang
kepada Ali, lalu berkata, ‘Sesungguhnya aku tidak mampu memenuhi
perjanjianku, maka bantulah aku.’ Ali Radhiyallahu Anhu berkata, ‘Maukah kuajarkan kepadamu beberapa kalimat yang telah diajarkan kepadaku oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sekalipun atasmu hutang sebesar Gunung Shir, maka Allah akan menunaikannya atas namamu. Ucapkan ….'”
Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua. Wallahu 'aklam bish showab.
No comments:
Post a Comment