Monday, September 1, 2014

Fadhilah Tahmid


 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)

Fadhillah Kalimah Tahmid "Alhamdu lillah"

الْحَمْدُ لِلَّهِ


Nabi shollahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa bertasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, bertakbir tiga puluh tiga kali, dan bertahmid tiga puluh tiga kali, kemudian mengucapkan: Laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli sya’in qadir, setiap selesai sholat, maka akan diampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan.”(HR Imam Ahmad, Darimi, Malik)

Bacaan Tasbih, Tahmid dan Takbir pernah diajarkan Nabi Muhammad
shollahu 'alaihi wasallam kepada putrinya, Siti Fatimah radhiyallahu anha (RA). Ali bin Abi Thalib menceritakan, pada suatu hari Fatimah datang menemui Nabi shollahu 'alaihi wasallam. Namun Nabi tidak ada di tempat, dan ia hanya mendapatkan Siti Aisyah radhiyallahu anha (RA).

Kepada Siti Aisyah diceritakanlah keperluannya. Fatimah ingin meminta pembantu karena saat itu, ia mendengar Rasulullah
shollahu 'alaihi wasallam mendapatkan tawanan. Sudah beberapa hari Fatimah merasa kelelahan dan tangannya sakit akibat menumbuk dan menggiling tepung. Dengan meminta seorang pembantu diharapkan bisa meringankan segala pekerjaannya.

Malam harinya Rasul datang menemui Siti Fatimah, saat ia dan suaminya, Ali bin Abi Thalib hendak berbaring tidur. Sabda Rasul kepada Fatimah dan Ali: ”Maukah kalian berdua aku ajarkan perkara yang lebih baik dari yang kalian minta? Jika kalian telah berada di tempat tidur bacalah takbir 33 kali, tasbih 33 kali dan tahmid 33 kali. Itu semua lebih baik buat kalian dari pada seorang pembantu.” (HR Bukhori).

Dalam hadis lain disebutkan. Pernah datang sekelompok orang miskin mengadu kepada Nabi
shollahu 'alaihi wasallam. Mereka mengadu karena orang-orang kaya dengan hartanya bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi dan kenikmatan yang abadi. Orang kaya dapat melaksankan shalat, seperti juga orang miskin melakukannya. Orang kaya berpuasa, orang miskin juga berpuasa. Namun orang-orang kaya memiliki kelebihan disebabkan hartanya sehingga dapat menunaikan ibadah haji dan umrah, juga dapat bersedekah dan berjihad.

Mendengar aduan mereka, Rasul
shollahu 'alaihi wasallam bersabda, “Maukah aku sampaikan kepada kalian amalan yang dapat melampaui derajat orang kaya dan tidak ada yang mengalahkan derajat kalian sehingga menjadi yang terbaik di antara kalian dan mereka, kecuali mengerjakan amalan berikut, yaitu, kalian baca tasbih, tahmid, takbir setiap selesai shalat sebanyak 33 kali…”(HR Bukhori)

Dalam hadits riwayat lain disebutkan, bahwa ketiga kalimat tersebut merupakan salah satu macam cara untuk bersedekah sebagaimana aduan orang-orang miskin tentang orang kaya yang bisa mendermakan hartanya. Sabda Nabi
shollahu 'alaihi wasallam: “Setiap kalimat tasbih adalah sedekah, takbir adalah sedekah, tahmid adalah sedekah dan tahlil adalah sedekah.” (HR Muslim)

Dari hadis ini dapat kita ambil hikmah. Betapa banyak sekali keutamaan berzikir membaca tasbih, tahmid dan takbir. Dengan cara banyak berzikir, akan timbul rasa takut kepada Allah dan buahnya kita bisa menjalankan semua perintah dan larangan Allah. Maka, seyogyanya kita senantiasa mendawamkan amalan dari Rasulullah ini dan kita berharap, dapat mencapai keberkahan hidup dan senantiasa menjadi hamba yang tidak merugi.


Ya, Benar! Allah memang berhak mendapatkan ucapan : Alhamdulillah, sebab Dia lah Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi beserta segenap isinya. Tak ada yang sanggup melakukan sesuatu seperti Allah. Tak ada satu pun ciptaan-Nya yang punya kemampuan sama denganNya. Dari kenyataan inilah maka patut kiranya bagi kita mengagungkan kekuasaanNya dengan selalu bertahmid kepadaNya sebagai sebentuk rasa syukur kita terhadap segala pemberianNya.
 
Ketahuilah bahwa makna terdalam dari kalimah tahmid sesungguhnya adalah ungkapan syukur. Dan ini bukan saja layak kita lakukan namun bisa dikatakan wajib kita lakukan. Sungguh banyak alasan mengapa manusia harus bersyukur kepada Allah. Betapa banyak karunia yang telah Dia berikan. Jangankan satu hari atau jam bahkan satu detik saja karunia Allah itu tak akan sanggup dibayar oleh manusia dengan harga materi seberapa besarpun. Padahal Allah subhanahu wa ta'ala telah begitu banyak memberi karunia kepada manusia, sehingga Allah sendiri menyatakan bahwa nikmat yang Dia berikan kepada manusia itu tidak terhitung jumlahnya. Sementara Allah subhanahu wa ta'ala memberikan semua itu tanpa harus melalui pebayaran sejumlah harga, bahkan Dia memberikan karunia tersebut tanpa manusia memintanya. Renungkan, bukankah sebagai manusia kita butuh oksigen? Betapa banyak kita menghirup oksigen (karunia dari Allah) itu setiap detiknya? Setiap menit, jam, hari, bulan dan setiap tahunnya? Sebuah pertanyaan : berapa harga oksigen? Sangat mahal! Jika memang Allah menjual oksigen itu berapa banyak uang yang harus diserahkan manusia untuk membelinya? Tentu siapapun di dunia ini tidak akan mampu membelinya. Hata orang terkaya sekalipun di jagad raya ini.
 
Pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa tidak ada alasan yang bisa dikemukakan oleh kita (manusia) untuk tidak bersyukur kepadaNya. Kepada sang Maha Pemberi Karunia, yaitu Allah subhanahu wa ta'ala. Karenyanya sebagai salah satu ungkapan rasa syukur itu kalimah tahmid dapat memberi jawabannya. Perbanyaklah kita melantunkan kalimah tahmid ini, sebab dengan itu kita akan tergolong sebagai orang-orang yang tahu akan keberadaan dirinya sebagai seorang hamba...
 
Demikian semoga bermanfaat. Wallahu a'klam bishshowab.

No comments:

 
Blogger Templates