: بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Dari Khaulah binti Hakim radhiallahu anha dia berkata: Saya mendengar Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَن نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّامَّاتِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ لَم يَضُرَّهُ شَيءٌ حَتَّى يَرتَحِلَ
مِن مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
“Barangsiapa yang singgah pada suatu tempat kemudian dia berdoa : A’auudzu bi kalimaatillahit taammah min syarri maa khalaq, Artinya : Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu.” (HR. Muslim no. 2708)
Dari Ka’ab bin Malik radhiallahu anhu dia berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا قَدِمَ مِن
سَفَرٍ ضُحًى دَخَلَ المَسجِدَ فَصَلَّى رَكعَتَينِ قَبلَ أَن يَجلِسَ
“Sesungguhnya Nabi shollallahu 'alaihi wasallam jika beliau datang dari safar pada waktu dhuha, beliau masuk masjid lalu shalat dua rakaat sebelum duduk.”
Dalam riwayat lain: “Jika beliau datang dari safar maka beliau langsung ke masjid lalu shalat dua rakaat.” (HR. Al-Bukhari no 4418 dan Muslim no. 2769)
Penjelasan ringkas:
Safar baik untuk mudik maupun untuk tujuan lain mempunyai zikir-zikir yang seorang muslim hendaknya senantiasa mengusahakan untuk membacanya. Di antaranya ada yang dibaca ketika naik kendaraan seperti pada hadits Ibnu Umar di atas, bahkan Allah Ta’ala telah berfirman:
وَجَعَلَ لَكُم مِنَ الفُلكِ وَالأَنعَامِ مَا تَركَبُونَ لِتَستَوُوا عَلَى ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذكُرُوا نِعمَةَ رَبِّكُم إِذَا استَوَيتُم عَلَيهِ وَتَقُولُوا سُبحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقرِنِينَ
Artinya : “Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untuk kalian kapal dan binatang ternak yang kalian tunggangi. Supaya kalian duduk di atas punggungnya kemudian kalian mengingat nikmat Rabb kalian apabila kalian telah duduk di atasnya. Dan supaya kalian mengucapkan: “Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami.” (QS. Az-Zukhruf: 12-14)
Di antaranya ada yang dibaca di tengah perjalanan seperti dalam hadits Jabir di atas. Ada juga yang dibaca ketika mampir di tengah perjalanan seperti pada hadits Khaulah di atas. Dan ada yang dibaca ketika dia pulang kembali ke rumahnya seperti zikir pada hadits Ibnu Umar di atas.
Di antara zikir yang dibaca ketika akan safar dan ketika sudah berada di atas kendaraan adalah yang tersebut dalam hadits Ali bin Abi Thalib dimana beliau menceritakan sunnah Nabi shollallahu 'alaihi wasallam ketika akan safar:
فَلَمَّا وَضَعَ رِجلَهُ في الرِّكَابِ قَالَ: بِسمِ اللهِ فَلَمَّا استَوَى عَلَى ظَهرِهَا قَالَ: الحَمدُ للهِ ثُمَّ قَالَ: سُبحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ ثُمَّ قَالَ: الحَمدُ للهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قَالَ: الله أَكبَرُ ثَلاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قَالَ: سُبحَانَكَ إِنِّي ظَلَمتُ نَفسِي فَاغفِر لي فَإِنَّهُ لا يَغفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنتَ
“Tatkala beliau meletakkan kakinya pada tunggangannya beliau membaca: Bismillah. Dan ketika beliau sudah berada di atasnya beliau membaca: Alhamdulillah. Kemudian beliau membaca: Subhaanalladzi sakhkhara lanaa haadza wamaa kunnaa lahu muqriniin wa inaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun. (Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami). Kemudian beliau membaca: Alhamdulillah. sebanyak 3 kali, kemudian membaca: Allahu akbar sebanyak 3 kali. Kemudian beliau membaca: Subhanaka inni zholamtu nafsi faghfirli, fa innahu laa yaghfirudz dzunuba illa anta. (Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku maka ampunilah aku, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau).” (HR. Ahmad: 1/97, Abu Daud no. 2602, dan At-Tirmizi no. 3446)
Safar baik untuk mudik maupun untuk tujuan lain mempunyai zikir-zikir yang seorang muslim hendaknya senantiasa mengusahakan untuk membacanya. Di antaranya ada yang dibaca ketika naik kendaraan seperti pada hadits Ibnu Umar di atas, bahkan Allah Ta’ala telah berfirman:
وَجَعَلَ لَكُم مِنَ الفُلكِ وَالأَنعَامِ مَا تَركَبُونَ لِتَستَوُوا عَلَى ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذكُرُوا نِعمَةَ رَبِّكُم إِذَا استَوَيتُم عَلَيهِ وَتَقُولُوا سُبحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقرِنِينَ
Artinya : “Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untuk kalian kapal dan binatang ternak yang kalian tunggangi. Supaya kalian duduk di atas punggungnya kemudian kalian mengingat nikmat Rabb kalian apabila kalian telah duduk di atasnya. Dan supaya kalian mengucapkan: “Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami.” (QS. Az-Zukhruf: 12-14)
Di antaranya ada yang dibaca di tengah perjalanan seperti dalam hadits Jabir di atas. Ada juga yang dibaca ketika mampir di tengah perjalanan seperti pada hadits Khaulah di atas. Dan ada yang dibaca ketika dia pulang kembali ke rumahnya seperti zikir pada hadits Ibnu Umar di atas.
Di antara zikir yang dibaca ketika akan safar dan ketika sudah berada di atas kendaraan adalah yang tersebut dalam hadits Ali bin Abi Thalib dimana beliau menceritakan sunnah Nabi shollallahu 'alaihi wasallam ketika akan safar:
فَلَمَّا وَضَعَ رِجلَهُ في الرِّكَابِ قَالَ: بِسمِ اللهِ فَلَمَّا استَوَى عَلَى ظَهرِهَا قَالَ: الحَمدُ للهِ ثُمَّ قَالَ: سُبحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ ثُمَّ قَالَ: الحَمدُ للهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قَالَ: الله أَكبَرُ ثَلاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قَالَ: سُبحَانَكَ إِنِّي ظَلَمتُ نَفسِي فَاغفِر لي فَإِنَّهُ لا يَغفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنتَ
“Tatkala beliau meletakkan kakinya pada tunggangannya beliau membaca: Bismillah. Dan ketika beliau sudah berada di atasnya beliau membaca: Alhamdulillah. Kemudian beliau membaca: Subhaanalladzi sakhkhara lanaa haadza wamaa kunnaa lahu muqriniin wa inaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun. (Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami). Kemudian beliau membaca: Alhamdulillah. sebanyak 3 kali, kemudian membaca: Allahu akbar sebanyak 3 kali. Kemudian beliau membaca: Subhanaka inni zholamtu nafsi faghfirli, fa innahu laa yaghfirudz dzunuba illa anta. (Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku maka ampunilah aku, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau).” (HR. Ahmad: 1/97, Abu Daud no. 2602, dan At-Tirmizi no. 3446)
Dan setelah dia tiba di negerinya, maka disunnahkan dia langsung ke
masjid sebelum ke rumahnya, lalu dia mengerjakan shalat dua rakaat, baru
kemudian dia pulang ke rumahnya. Ini berdasarkan hadits Ka’ab bin Malik
di atas dan juga dipertegas oleh hadits Jabir bin Abdillah dia berkata:
“Saya pernah bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam perjalanan. Tatkala kami sudah pulang dan tiba di Madinah maka beliau berkata kepadaku, “Masuklah masjid lalu shalatlah dua rakaat.” (HR. Al-Bukhari: 6/193)
Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua. Wallahu 'aklam bish showab.
كُنتُ مَعَ النَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم – في سَفَرٍ فَلَمَّا
قَدِمنَا المَدِينَةَ قَالَ لي: ادخُل المَسجِدَ فَصَلِّ رَكعَتَينِ
“Saya pernah bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam perjalanan. Tatkala kami sudah pulang dan tiba di Madinah maka beliau berkata kepadaku, “Masuklah masjid lalu shalatlah dua rakaat.” (HR. Al-Bukhari: 6/193)
Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua. Wallahu 'aklam bish showab.
No comments:
Post a Comment